Rabu, 30 Desember 2009

REVIEW FILM : SHERLOCK HOLMES - [2009]


ROYAL21, Date Wednesday 30 December 2009, Studio 2, Row B-8, Time 14.25 WIB, Rp15.000;
*****
Hahai, untuk kedua kalinya gw liat film dihari pertama pemutarannya di bioskop.
hmm.. Sungguh nikmat banget
Sherlock Holmes, itulah judul film yang gw tonton tadi sore
Date (30/12/09)
HTM 15.000;00

Film ini memang merupakan salah satu film yang gw tunggu2 di akhir tahun 2009 selain Avatar, Sang Pemimpi, dan Lovely Bones (tapi kayaknya Lovely Bones diundur January 2010, deh). Ah, whatever-lah yang penting kita nikmatin aja akhir tahun ini dengan sesuatu yang menyenangkan, salah satunya dengan nonton film (yang memang hobi gw) setuju? Well ceritanya tentang detektif yang bernama sesuai judulnya yaitu Sherlock Holmes (Robert Downey Jr.) dan mitra setianya Watson (Jude Law), berdua mereka merupakan detektif hebat dan mahsyur di kerajaan inggris dalam memecahkan berbagai kasus mulai dari yang kacangan sampe tingkat keamanan nasional. Dan kali ini si Holmes menghadapi Lord Blackwood (Mark Strong) yang enemy nomer wahid kerajaan inggris sekaligus anak salah pejabat penting pemerintahan Inggris. Selanjutnya adegan2 film ini diceritakan di luar nalar Sherlock Holmes yaitu menegani sihir, magic, dan supranatural. salah satu contohnya tentang raibnya mayat Lord Blackwood dan kemudian bangkit dari kuburnya. Baidewey, Cerita film yang bersetting abad pertengahan (tahun 1800) ini disutradarai oleh Guy Richtie (Lock, Stock, and Smooking Barrel, Snacth, dan Rock’n Rolla) sutradara paling gue suka gara2 film2nya selalu menampilkan gaya yang unik dan khas (begitupun film ini).

Eniwey, film rekaan dari novel karangan Sir Arthur Conan Doyle ini sudah pernah di buat sebelumnya, bahkan menurut kabar film yang mengedepankan tokoh Sherlock Holmes udah pernah di filmkan sebanyak +100 kali dengan +70 aktor, wuidih busyetnya gila nih tokoh terkenal amat. Serial manga Detective Conan pun juga terinspirasi dari tokoh Sherlock ini, Bahkan Robert Downey Jr. dinominasikan di beberapa ajang penghargaan bergengsi lewat perannya difilm ini lho. Cara memecahkan masalahnya memang mirip sekali dengan serial Detective Conan, Bagi yang suka film dengan imbuhan teka-teki dengan alur nyantai dan nggak begitu nguras otak, malah bisa dibilang genre film ini adalah Action-Biography-Comedy, bahkan beberapa adegan banyak mengundang tawa penonton. Nggak nyangka juga special effect film ini meski dikit tapi oke punya dan porsinya pas, bahkan bagi gw filmnya bagus banget karena gw sedari dulu emang suka dengan gaya penyutradaraan Guy Ricthie selain cerita dan akting pemainnya yang memang jempolan, terutama pas menangani Snatch dulu. Adegan2nya memang khas, salah satunya adalah adegan slow motion, tinju bebas, dan gaya bicara tokoh2nya yang kadang terlihat nyeleneh tapi membuat kita tersenyum tipis.

Penghujung tahun yang sempurna :)

Finally, sekali lagi gw ucapin selamat tahun baru 2010 bagi yang merayakannya..



Senin, 28 Desember 2009

REVIEW FILM SANG PEMIMPI [2009]

Saat film laskar Pelangi dielu-elukan sebagai salah satu film berkualitas dekade ini, kedatangan Sang Pemimpi tentu diantisipasi oleh beberapa kalangan, padahal sebenarnya saya tidak begitu mengerti tentang pesan hebat apa yang ada pada film Laskar Pelangi jika sampai seluruh lapisan masyarakat berbondong-bondong menyaksikannya, saya tambah bingung. Apakah banyaknya penonton film ini hanya mengkultuskan sensasi? ya bisa jadi, apakah pula hanya ikut-ikutan? entahlah, yang jelas apapun motivasinya film ini masih lebih baik daripada hantu-hantuan distudio sebelah. Lucunya saat saya nonton film ini (baik Laskar Pelangi maupun Sang pemimpi) yang penonton cari adalah adegan komedinya, mereka tertawa saat Ichal sedih karena ditinggalkan Aling, serta masa-masa pubertas menginjak bangku SMA, ya mereka sangat suka ketika adegan pacarannya. *geleng-geleng*

Sekali lagi Riri Riza dan Mira Lesmana sukses mengangkat sebuah novel kedalam pita seluloid, agak ringan memang untuk sineas sekelas Riri, namun toh film ini memang bukan film dengan tema yang berat. Bisa jadi apapun yang diperbuat Riri untuk film ini selanjutnya tidak akan berpengaruh secara signifikan, para calon penonton tetap akan menjubeli bioskop untuk menyaksikannya. Bila difilm Laskar Pelangi saya sempet shock karena yang memerankan Ichal dewasa berbeda jauh dengan Ichal kecil, Sang Pemimpi memutarbalikkan semuanya, saya suka dengan penampilan Ariel"Peterpan" yang pada awalnya kurang begitu saya respon, Riri Riza jelas kali ini tidak salah pilih. Well, meski demikian datangnya teatrikal Laskar Pelangi beserta sekuelnya sangat positif ditengah polusi perfilman yang tak kunjung cerah, maju terus perfilman Indonesia.

Jumat, 18 Desember 2009

REVIEW FILM AVATAR [2009]

SUTOS XXI, Studio 3, Row A-11, Date 17 Desember 2009, Time 12.15WIB, Rp 25.000;

*****
Sama persis dengan acara film tengah tahun yang diramaikan berbagai film Box Office mulai dari X-Men Origins : Wolverine yang kemudian ditutup dengan film G. I. Joe : The Rise Of Cobra agustus lalu, akhir tahun juga selalu diramaikan dengan film berbudget raksasa yang siap menghibur seluruh penonton seantero Bumi, Avatar jelas termasuk salah satunya. Sekedar tambahan, Avatar adalah film 3-D pertama yang saya tonton dibioskop. Well, secara umum Avatar berkisah tentang proyek manusia diplanet Pandora yang jaraknya 5 tahun cahaya dari Bumi, Jack Sully (Sam Worthington) mantan marinir yang menderita cacat kaki mewakili saudaranya yang meninggal untuk bergabung dalam program eksplorasi bernama Avatar di Planet Pandora. Selain keindahan alamnya, planet ini dihuni oleh penduduk asli bernama Na'vi yang primitif, berbaur dengan pendudk asli menggunakan tubuh Na'vi hingga pertemuannya dengan Neytiri (Zoe SaldaƱa), putri kepala suku. Cinta kepada alam pandora sekaligus dengan penduduknya membuat Jake harus memutuskan sikap antara membela Na'vi atau ikut bersama manusia serakah yang berniat menghancurkan planet ini.

Banyak hal yang membuat film dengan cerita sederhana dan agak old ini ditunggu penikmat film melebihi sensasi film 2012, James cameron, ya sutradara film Avatar adalah James Cameron yang dikenal perfeksionis soal pengembangan teknologi perfilman. The Abyss, Termiantor 2, dan Titanic adalah puncak popularitas, kini dia berniat mengulangnya. Anka biaya produksi film sebesar 500 juta dollar adalah nilai yang tidak mungkin diberikan kepada sutradara lain hingga sepuluh tahun kedepan, semua biaya dihabiskan untuk teknologi 3-D terbaru serta tingkat animasi yang sangat mencengangkan. Perlu 16 tahun membuat Avatar dan perlu 16 gigabyte untuk satu menit adegannya, Peter Jackson, Josh Lucas, dan Steven Spielberg pun hanya geleng-geleng sangking takjubnya. Namun hal itu terbalas dengan sajian yang sangat hebat, jadi harap maklum bila bangunan cerita sedikit kuno karena toh film ini telah dibuat sejak tahun 1994 lalu, uniknya penemuan terbaru james Cameron ini telah dipatenkan.


James Cameron membuka lembaran baru dalam pengaplikasian teknologi, sebuah usaha yang layak diapresiasi. Tingkat kedalaman film sangat nyata, melihat hal ini kita lantas otomatis merehkan kiamat 2012 milik Roland Emmerich tempo hari, Kingkong buatan Peter Jackson tampak seperti bohongan, dan Rombongan robot Transformers bahkan seperti mainan. Sektor penolong lainnya adalah akting pemainnya yang membuat emosi kita terkuras, chermistry Zoe dan Sam tampak serasi disini. Terakhir, original score dari komposer langganan James, James Horner mampu membius dengan nada alam yang menggunakan alat musik mirip gamelan, serta satu lagu dari Leona Lewis berjudul "I See You" Well, masih lebih baik Celine Dion memang namun disini Lewis juga bermain sangat baik. Sebuah karya besar dan prestisius dan akan dikenang karena kecanggihan teknologinya, apakah akan ada sekuel ?? kita tunggu saja kabar selanjutnya.

Minggu, 06 Desember 2009

REVIEW FILM FROST/NIXON [2008]

Ron Howard adalah salah satu sutradara yang disegani di Hollywood, karyanya berniali Oscar dan saya berniat untuk nonton salah satu karyanya yang berjudul Frost/Nixon. Bagi yang cepet menguap waktu nonton berita di televisi dan acara diskusi politik didalmnya, pasti akan menjauhi film ini, dan yang menjadi dalang atas ruwetnya film ini adalah Ron Howard serta penyusun naskahnya, Peter Morgan. Namun bukankah film yang dipilih Oscar selalu seperti itu?

Secara singkat filmnya menceritakan tentang Frost, wartawan yang ingin kariernya melonjak dan presiden Nixon yang lama mengasingkan diri akibat terlibat dalam skandal Watergate yang terkenal itu, tak lama kemudian Frost mewawancarai sang presiden dan presiden pun menyetujui dengan alasan ingin memulihkan citra yang baik supaya dia kembali dipercaya oleh public dan acara talk show pun dimulai, jadi setengah isi film ini hanya menampilkan “Talk Show” dari dua orang yang melakukan Tanya-Jawab di depan televisi yang disiarkan secara langsung. Film ini mempunyai kekuatan khusus, naskahnya jempolan, kata memang setajam silet, tentang bagaimana Frost yang awalnya hanya seorang wartawan dan pembawa acara televisi kacangan bisa “membunuh” sang penguasa Paman Sam. Aktingnya pemainnya sangat kuat, kita seperti menyaksikan Frost dan Nixon yang asli. Sebuah karya yang sangat direkomendasikan, bagi yang belum nonton, tidak ada kata terlambat.

Rabu, 02 Desember 2009

REVIEW FILM NINJA ASSASINS [2009]

CITO 21, Row B-6, Studio 5, Date 02 Desember 2009, Time 14.25WIB, Rp 20.000;

*****
Kapankah terakhir kali anda nonton film (yg berjudul) Ninja? Atw setidaknya ad karakter ninja di dalamnya? Bagi penikmat film gw yakin kebanyakan langsung menyebut film G.I.Joe : The Rise Of Cobra, nggak salah memang karena mungkin sangking jarangnya film bertema Ninja diangkat ke layer lebar akhir-akhir ini. Nah, itu pula alasan saya untuk antusias nonton film ini meski nontonnya baru kemaren sore (telat.com) karena kemaren masih buk-masibuk ngurusi skripsi, tugas kelompok (sungguh susah ngumpulin temen2), dan hal-hal laennya yang meski kecil tapi berhubung numpuk ya akhirnya saya K.O. juga, kebiasan buruk yang tak patut dicontoh. Cukup sudah curhatnya, sekarang mari kita membedah film yang telah ngabisin duit sebesar 15 rebu perak.

Alkisah dahulu kala (kayak mw nyritain kisah majapahit aja) sebelum ada hape triji dan sebelum suramadu di bangun (apa kaitannya sih?) ad klan ninja yg bernama Ozunu, klan ini mendidik anak yatim untuk di jadiin ninja pembunuh terbaik kelak. Kemudian lahirlah pendekar-tanpa-tanding yg bernama Raizo (The Rain) anak didk klan tersebut, di laen tempat Mika (Naomi harris) sedang menyelidiki klan ninja ini yg dicurigai melakukan pekerjaan kotor dan menghubungkan langsung dg pejabat tinggi Negara. Adegan kemudian adalah atraksi ninja versi modern yg kadang absurd untuk dicerna akal sehat, maen bak-bik-buk ditempat umum. Aneh sih sebenarnya, ada ninja berperilaku seperti preman jalanan, okelah mereka berprofesi sebagai pembunuh bayaran tapi bukankah ninja dikenal sebagai pendekar misterius dan melakukan aksinya secara rapi? Menunggu dan bukan malah menyerang? Membunuh yg perlu dibunuh?

Marketing film ini sangat manjur untuk menggaet penonton cowok dan cewek sekaligus, namun baik Ninja Assasin (The Rain) maupun New Moon (Robert Pattinson) mempunyai alasan yang sama mengapa para cowok pada eneg, bahkan sampai ada yang memplesetkannya menjadi *maaf* Tinja Assin, kasus yang sama juga pernah menimpa film Titanic (Leonardo DiCaprio) 13 tahun yang lalu. Gaya perang film ini mirip Kill Bill yang sadis seperti tukang jagal di pasar hewan namun dengan dialog yang lebih sederhana, klise, dan gampang di tebak, sangat disayangkan bila film ini ditonton anak dibawah umur. Overall filmnya lumayan menghibur, kita sebagai penonton cuma tinggal duduk manis sambil nikmati popcorn dan atraksi hebat hasil jerih-payah-keringat para crew Hollywood selama mbuat film ini. Jadi kita nggak perlu kepikiran sampai nggak bisa tidur gara2-gara ceritanya yang belum sampai membuat dahi keriput dan kepala anda botak, bukan?.