Kamis, 26 November 2009

REVIEW FILM 2012 [2009]

CITO 21, Studio 1, Row B-9, Date 02 Desember 2009, Time 11.45WIB, Rp 15.000;

*****
Sineas spesialis film bencana kembali datang merusak ketentraman dunia, ya Roland Emmerich sukses membuat kita merinding nonton The Day After Tomorrow dan kali ini dia berniat menghabisi kita dengan sajian film kiamatnya. 2012 membawa kita pada sebuah kontroversi ketakutan, sebuah sensasi yang diperkirakan akan sebuah hari akhir yang sialnya tinggal tiga tahun lagi. Masyarakat awam, infotainment, dan tokoh agamapun akan secepat kilat bereaksi karena sensasi ini, lain halnya dengan penikmat film. Sebagian warga resah, apa yang membuat mereka resah? Infotainment dapat berkah, apa yang mereka dapatkan? MUI pun akhirnya mengeluarkan fatwa haram, berdasarkan apa?

Saya nonton film ini dengan tanpa ekspektasi apapun tentang isi filmnya, karena bagi saya kiamat itu hanya ALLAH Subhanahu Wataala yang menentukan. Kita manusia, atau suku Maya, dan suku apapun itu tidak berhak sama sekali menetapkan hari kiamat, lha Nabi se-keren Nabi Muhammad SAW saja tidak dikasih tau kapan akan terjadinya kiamat. Bisa dipastikan film ini sukses dari segi penjualan tiket di seluruh dunia, termasuk di Indonesia meski anehnya di Amerika sana malah biasa-biasa saja. “The end is just the beginning” ya seperti itulah isi filmnya, bukan film ini bukan film kiamat. Plotnya cerita klise banget, akting pemain juga tidak terlalu istimewa. Layaknya makanan di restoran kelas kakap, kita nggak dipusingkan dengan darimana daging itu diperoleh dan bagaimana mengolahnya, intinya kita puas. Banyak hal yang tidak masuk akal termasuk pemain utamanya yang sakti mandraguna, terbukti dia sampe ending masih sehat wal afiat dan menjadi keluarga sakinah-mawaddah-warahmah. Oscar sih nggak ya, tapi bukankah film itu memang sejatinya hanya untuk menghibur? why So Serious?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Blog ni gak seru kalo gak ada komentar anda