Jumat, 18 Desember 2009

REVIEW FILM AVATAR [2009]

SUTOS XXI, Studio 3, Row A-11, Date 17 Desember 2009, Time 12.15WIB, Rp 25.000;

*****
Sama persis dengan acara film tengah tahun yang diramaikan berbagai film Box Office mulai dari X-Men Origins : Wolverine yang kemudian ditutup dengan film G. I. Joe : The Rise Of Cobra agustus lalu, akhir tahun juga selalu diramaikan dengan film berbudget raksasa yang siap menghibur seluruh penonton seantero Bumi, Avatar jelas termasuk salah satunya. Sekedar tambahan, Avatar adalah film 3-D pertama yang saya tonton dibioskop. Well, secara umum Avatar berkisah tentang proyek manusia diplanet Pandora yang jaraknya 5 tahun cahaya dari Bumi, Jack Sully (Sam Worthington) mantan marinir yang menderita cacat kaki mewakili saudaranya yang meninggal untuk bergabung dalam program eksplorasi bernama Avatar di Planet Pandora. Selain keindahan alamnya, planet ini dihuni oleh penduduk asli bernama Na'vi yang primitif, berbaur dengan pendudk asli menggunakan tubuh Na'vi hingga pertemuannya dengan Neytiri (Zoe SaldaƱa), putri kepala suku. Cinta kepada alam pandora sekaligus dengan penduduknya membuat Jake harus memutuskan sikap antara membela Na'vi atau ikut bersama manusia serakah yang berniat menghancurkan planet ini.

Banyak hal yang membuat film dengan cerita sederhana dan agak old ini ditunggu penikmat film melebihi sensasi film 2012, James cameron, ya sutradara film Avatar adalah James Cameron yang dikenal perfeksionis soal pengembangan teknologi perfilman. The Abyss, Termiantor 2, dan Titanic adalah puncak popularitas, kini dia berniat mengulangnya. Anka biaya produksi film sebesar 500 juta dollar adalah nilai yang tidak mungkin diberikan kepada sutradara lain hingga sepuluh tahun kedepan, semua biaya dihabiskan untuk teknologi 3-D terbaru serta tingkat animasi yang sangat mencengangkan. Perlu 16 tahun membuat Avatar dan perlu 16 gigabyte untuk satu menit adegannya, Peter Jackson, Josh Lucas, dan Steven Spielberg pun hanya geleng-geleng sangking takjubnya. Namun hal itu terbalas dengan sajian yang sangat hebat, jadi harap maklum bila bangunan cerita sedikit kuno karena toh film ini telah dibuat sejak tahun 1994 lalu, uniknya penemuan terbaru james Cameron ini telah dipatenkan.


James Cameron membuka lembaran baru dalam pengaplikasian teknologi, sebuah usaha yang layak diapresiasi. Tingkat kedalaman film sangat nyata, melihat hal ini kita lantas otomatis merehkan kiamat 2012 milik Roland Emmerich tempo hari, Kingkong buatan Peter Jackson tampak seperti bohongan, dan Rombongan robot Transformers bahkan seperti mainan. Sektor penolong lainnya adalah akting pemainnya yang membuat emosi kita terkuras, chermistry Zoe dan Sam tampak serasi disini. Terakhir, original score dari komposer langganan James, James Horner mampu membius dengan nada alam yang menggunakan alat musik mirip gamelan, serta satu lagu dari Leona Lewis berjudul "I See You" Well, masih lebih baik Celine Dion memang namun disini Lewis juga bermain sangat baik. Sebuah karya besar dan prestisius dan akan dikenang karena kecanggihan teknologinya, apakah akan ada sekuel ?? kita tunggu saja kabar selanjutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Blog ni gak seru kalo gak ada komentar anda