Rabu, 10 Februari 2010

REVIEW FILM : FROM PARIS WITH LOVE - [2010]

SUTOS XXI, Row E-10, Studio-2, Date 09 Feb 2010, Time 14.35 WIB, Rp 20.000;

*****

The Review : Sebenarnya saya nggak ada niat nonton film From paris With Love, namun karena kesalahan saat beli ticket yang seharusnya Legion lebih dulu baru setelah itu beli ticket Edge Of Darkness. kekacauan terjadi saat ticket Edge Of Darkness jam pertama sudah kadung dicetak dan ternyata waktu untuk nonton Legion tidak cukup, jadi kemudian saya putuskan untuk nonton film From Paris With Love hanya untuk mengisi waktu kosong. Terlepas dari film, kemarin saya juga beli CD audio group musik Monkey To Millionaire album Lantai Merah karena alasan tertarik dan penasaran setelah membaca review bagus tentang group musik ini dari Majalah Rollingstone Indonesia, barulah saya nonton film From Paris With Love. Jika mau menghitung, uang yang saya habiskan hari itu adalah 95 ribu rupiah. ajigile habisnya banyak juga ya..

Film From Paris With Love bercerita seputar James Reece (Jonathan Rhys Meyers) yang bekerja sebagai Asisten Pribadi Duta Besar Amerika Serikat di Perancis. Pintar dan jago bermain catur, itulah kelebihannya, selama ini dia hanya mendapat tugas cetek seperti menukar plat mobil. Tnggal di apartemen bersama sang kekasih yang dicintainya, Caroline (Kasia Smutniak). namun semuanya berubah saat dia diharuskan untuk menjadi partner dari Charlie Wax (John Travolta), seorang agen senior. Perilaku Wax yang meski urakan dan kasar namun sangat jago berkelahi dan membunuh musuhnya  membuat Reece kaget, dan berniat untuk mengundurkan diri dari dunia ini. Namun kejutan dibelakang memaksanya untuk tetap menjalani kasus ini.

Bagi saya, awal adegan dari film ini sangat tidak meyakinkan dan saya langsung berpikir negatif. Namun munculnya Wax yang sangat Amerika merubah semuanya menjadi aksi heroik ala “Die Hard” dari Bruce Willis yang berlebihan serta terkesan tidak masuk akal seakan semuanya mudah bagi Wax dan Wax pun seperti superhero yang tidak pernah lecet, luka, dan dia juga anti peluru, bahkan kesan perancis di film ini juga seketika hilang. Yang menarik adalah keputusan Wax untuk menembak teman Caroline cukup mengejutkan seperti film “Taken” yang kebetulan juga di meja makan dan oleh sutradara yang sama, scene penduduk kumuh seperti dalam film “B13” [yang juga karya Luc Besson], dan adegan di jalan tol yang mirip dengan ending film “The Kingdom” tahun 2007 lalu menjadi warna action seru nonstop dari film ini. Akhir kata, John Travolta memang sangat cocok memerankan orang yang gagah apalagi menjadi tokoh penjahat [ingat film “The Taking Pelham 123” tahun 2009 lalu] dan untuk ukuran Luc Besson [sutradara], film ini masih lebih baik dan lebih menghibur karena banyak adegan aksinya ketimbang B13.

Hajar Dulu, Baru Ngobrol..

Wah, tinggal menunggu kedatangan “The Wolfman”, “Valentine’s Day”, “My Name Is Khan”, dan “Percy Jackson And The Olympians : The Lightning Thief” minggu depan yang kebetulan keempat film tersebut dirilis pada tanggal yang sama yaitu 12 February 2010.

Cast : John Travolta, Jonathan Rhys Meyers, Kasia Smutniak, Ricard Durden, Ying Bing, Amber Rose Revah
Director : Luc Besson
US Release Date : 5 February 2010
Official Site : www.frompariswithlovefilm.com



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Blog ni gak seru kalo gak ada komentar anda