Selasa, 25 Mei 2010

REVIEW FILM PRINCE OF PERSIA : THE SAND OF TIME [2010]

Jerry Bruckheimer sepertinya semakin kurang beruntung dengan megaproyek yang ditanganinya, setelah hasil G-Force yang kurang menggigit dan sepi penonton padahal sudah dikhususkan untuk semua kalangan tahu lalu. Pindah ketimur tengah dengan jualan padang pasir dan ular berderik serta diangkat dari sebuah game luar biasa laris ternyata belum mampu untuk mendongkrak hasil yang ditorehkan, saya pikir tidak ada yang salah dengan pemilihan Jake Gyllenhaal sebagai Dastan disini, rambut panjangnya sudah cocok dan transformasi bentuk badannya layak diapresiasi. Gemma Artenton sekali lagi hanya menjadi pemanis setelah menjadi Io di Clash Of The Titans, begitupula dengan kurang kharismatiknya karakter yang dibawakan Ben Kingsley beserta rombongan Hassansins-nya yang kurang berbahaya.

Faktor pendukung adalah setting kota Persia yang cantik, saya melihat timur tengah yang indah disini karena perjalanan kisahnya kurang menarik meski masih enak diikuti, endingnya terlalu lemah dan perlu lompatan naskah yang lebih baik untuk menolong film ini sebagai modal sekuelnya kelak. Namun bukankah film yang diangkat dari game memang selalu begitu? tekan Rewind atau “Sand of Time” pada console game anda untuk memutar waktu dan memulainya sekali lagi, sepertinya itu lebih menyenangkan daripada nonton filmnya yang tak dapat kita rubah ini, atau tunggu sekali lagi perjudian lain dari Jerry Bruckheimer yang berjudul Soccerer’s Apprentice dengan element National Treasure yang menguntungkan Jerry itu.

RATING : 7.2 / B

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Blog ni gak seru kalo gak ada komentar anda