Selasa, 13 April 2010

REVIEW FILM : HACHIKO, A DOG STORY - [2010]


Sinopsis : sepulang dari kerja, Profesor Wilson [Richard Gere] mendapati seekor anjing yang tersesat. berusaha ingin mengembalikannya, kemudian anjing lucu ini malah diadopsi oleh Wilson. anjing ini pun kemudian diberi nama Hachi sesuai dari nama dalam bahasa jepang yang terdapat dikalungnya, kedekatan keduanya terus terjalin hingga maut memisahkan keduanya. 
Cast : Richard Gere (Parker Wilson), Sarah Roemer (Sarah Wilson), Joan Allen (Cate Wilson), Robert Capron (Student), Jason Alexander (Carl), Cary-Hiroyuki Tagara (Ken), Kevin DeCoste (Ronnie), Forest (Hachiko). 
Sutradara : Lasse Halstrom
Naskah : Sthepen P. Lindsey, Kaneto Shindo
Tanggal Rilis : 08 Agustus 2009 [Jepang]
Durasi : 93 Menit
Genre : Drama, Family
Tagline : A True Story Of Faith, Devotion And Undying Love
Distributors : Inferno Distributions 


Komentar kami : Sebuah drama yang pada awalnya saya pikir akan sangat membosankan diubah dengan cerdik oleh film ini, okelah sebelum saya menulis kalimat diatas terlebih dahulu berburu opini dari blog film sebelah untuk mengetahui lebih jauh tentang kehebohan film ini yang katanya mampu menguras air mata. barulah kemudian saya mencoba untuk nonton akibat dari beberapa opini yang saya dapatkan tersebut, dan barulah saya menulis kalimat diatas. bagi yang yang sudah familiar dengan kisah nyata anjing yang diberi nama Hachiko sesuai dengan nama dalam kalungnya ini pasti akan merasakan dampak luar biasa terhadap film ini, apalagi bagi yang suka dan sedang memelihara hewan tersebut pastinya akan mendapatkan pengalaman yang luar biasa terhadap film ini. namun saya sendiri lain dari kriteria tersebut, meski bagi saya sebagai penikmat film haruslah fair dalam menilai sebuah tayangan sinematik. kemudian opini pun muncul untuk mengatakan bahwa film ini memang sangat baik, "akting" Hachiko sangat pas untuk membantu mereka yang tidak mempunyai atau memelihara seekor anjing supaya dengan mudah memahami apa yang dipikirkan oleh Hachi, Richard Gere seperti biasa cukup memberi sosok karismatik seorang profesor dalam cerita film ini hingga kedekatannya dengan Hachi. tema yang sederhana tak lantas membuat film ini menjadi monoton dan ditinggal penontonnya, kesetiaan Hachi untuk terus mengantarkan majikannya ke sebuah stasiun kota lalu pulang dan jam 5 sore Hachi pun sudah menunggu tuannya di stasiun adalah pelajaran yang baik hingga bahkan mulai dilupakan oleh manusia.

balas jasa yang diberikan oleh Hachi atas pertolongan dan cinta dari sang profesor membuat Hachi rela sembilan tahun menunggu distasiun menanti kedatangan tuannya yang telah lama wafat karena serangan penyakit adalah harga yang sangat mahal untuk ditemukan dalam era modern ini, apalagi kita sebagai manusia khususnya Indonesia sudah mulai tergerus budaya sosial dan merubahnya dengan sikap individualis membuat tokoh Hachi seakan sebuah pesan kronis untuk direnungkan. bagi pencinta film drama, hewan, dan film tentang hewan, jelas film ini harus masuk daftar list koleksi anda. eniwey, sayangilah apapun hewan peliharaan anda karena bagaimanapun sebenarnya mereka juga butuh kasih sayang dari kita. pesan ini juga saya dapatkan dari film tentang hewan sebelumnya yaitu How To Train Your Dragon, tak ada perbedaan diantara keduanya kecuali animasi tentunya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Blog ni gak seru kalo gak ada komentar anda